Apakah Lupus?
Lupus adalah penyakit peradangan kronis yang dapat mengenai kulit, sendi, ginjal, paru, susunan saraf dan alat tubuh lainnya. Gejala tersering adalah bercak kulit, artritis (radang sendi) sering disertai lemah badan dan demam. Perjalanan penyakit Lupus beragam dari ringan sampai berat berselang seling kambuh dan baik. Lupus terutama diderita oleh wanita terutama pada masa subur (wanita 10 kali lebih sering daripada pria).
Lupus adalah penyakit peradangan kronis yang dapat mengenai kulit, sendi, ginjal, paru, susunan saraf dan alat tubuh lainnya. Gejala tersering adalah bercak kulit, artritis (radang sendi) sering disertai lemah badan dan demam. Perjalanan penyakit Lupus beragam dari ringan sampai berat berselang seling kambuh dan baik. Lupus terutama diderita oleh wanita terutama pada masa subur (wanita 10 kali lebih sering daripada pria).
Apa penyebab Lupus?
Penyebab lupus masih belum ditemukan. Tetapi terdapat
beberapa faktor resiko yaitu genetik (keturunan) dan lingkungan yang
menyebabkan lupus. Faktor lingkungan yang diperkirakan sebagai penyebab adalah
obat-obatan, racun, makanan dan sinar matahari.
Bagaimana
gejala lupus?
Gejala lupus sangat
beragam, oleh karena itu dokter terkadang sulit untuk mendiagnosa penyakit ini.
Biasanya diawali dengan lemah badan, demam dan nyeri pada sendi dan otot.
Kadang gejala ini disalahartikan dengan flu yang berulang.
Lupus dapat mengenai berbagai alat tubuh. Gejala yang dirasakan adalah:
Lupus dapat mengenai berbagai alat tubuh. Gejala yang dirasakan adalah:
Sistem otot dan tulang:
Sakit pada sendi pada
kedua sisi (kiri maupun kanan) tanpa merusak sendi. Sering mengenai tangan,
lutut dan pergelangan tangan. Kadang disertai dengan rasa lemas dan nyeri pada
otot.
Kulit dna
rambut:
Keterlibatan kulit terjadi
90% penderita lupus. Secara klasik dapat ditemukan kemerahan pada wajah (malar
rash) yang dicetuskan oleh paparan sinar matahari. Selain itu juga didapati
lesi diskoid pada kulit. Rambut terutama pada dahi menjadi rontok. Lesi kulit
dan rambut dapat dihilangkan dengan pengobatan yang baik.
Ginjal:
Kerusakan ginjal didapati
pada hampir seluruh penderita lupus. Jika kerusakannya berat maka diperlukan pengobatan
imunosupresif. Untuk itu penting kiranya memeriksa urin secara berkala karena
stadium awal dari kerusakan ginjal ditandai dengan adanya protein dalam urin.
Jantung dan
pembuluh darah:
Kerusakan jantung yang
diderita penderita lupus berupa cairan pada selaput jantung, vegetasi pada
katup jantung, perkapuran (aterosklerosis) pada pembuluh darah dan nyeri pada
ujung-ujung jari dna perubahan warna menjadi putih kebiruan jika terkena udara
dingin dan emosi yang meningkat yang disebut fenomena Raynaud.
Susunan saraf:
Gangguan otak, saraf dan
kejiwaan didapati pada 15% penderita lupus. Kelainan dapat berupa kejang,
kelemahan otot, depresi, gelisah dan stroke.
Paru:
Sesak nafas yang dirasakan
pada penderita lupus dapat disebabkan oleh adanya cairan pada selaput paru dan
juga akibat infeksi paru (pnemonia).
Darah:
Hampir setengah penderita
lupus menderita anemia. Selain itu terdapat jumlah trombosit dan lekosit yang
rendah daripada orang sehat. Hal ini dapat menyebabkan perdarahan dan mudah
terinfeksi.
Mata:
Kerusakan mata jarang
didapati pada penderita lupus. Kerusakan retina dapat terjadi akibat pengobatan
lupus dengan menggunakan obat anti malaria (Chloroquine). Jika menggunakan obat
sejenis ini maka diperlukan kontrol yang teratur ke dokter mata.
¨
Berikut ini kekerapan gejala yang sering dialami penderita
lupus:
- Nyeri sendi (95%)
- Demam (lebih dari 38 C) 90%
- Bengkak Sendi 90%
- Lemah Badan 81%
- Kemerahan pada kulit 74%
- Anemia 71%
- Kerusakan ginjal 50%
- Nyeri dada sewaktu bernafas (pleuritis) 45%
- Malar rash (bercak pada wajah) 42%
- Fotosensitif 30%
- Rambut rontok 27%
- Gangguan pembekuan darah 20%
- Fenomena Raynoud 17%
- Kejang 15%
- Sariawan 12%
- Nyeri sendi (95%)
- Demam (lebih dari 38 C) 90%
- Bengkak Sendi 90%
- Lemah Badan 81%
- Kemerahan pada kulit 74%
- Anemia 71%
- Kerusakan ginjal 50%
- Nyeri dada sewaktu bernafas (pleuritis) 45%
- Malar rash (bercak pada wajah) 42%
- Fotosensitif 30%
- Rambut rontok 27%
- Gangguan pembekuan darah 20%
- Fenomena Raynoud 17%
- Kejang 15%
- Sariawan 12%
Bagaimana diagnosa lupus?
Jika seseorang diduga menderita lupus, maka perlu dilakukan
pemeriksaan laboratorium untuk membuktikan diagnosa tersebut. Pemeriksaan
laboratorium juga berguna untuk memastikan alat tubuh apa saja yang terkena.
Pemeriksaan yang sering dilakukan adalah antinuclear antibody (ANA) dan
anti-double stranded DNA (drDNA) dan anti-smith antibodies (Sm). Pemeriksaan
laboratorium akan dipadukan dengan pemeriksaan klinis dokter untuk menyatakan
apakah menderita lupus atau tidak dan seberapa jauh kerusakan alat tubuh yang
terjadi akibat lupus.
Apakah
pencetus lupus kambuh?
Lupus dapat dicetuskan
oleh paparan sinar matahari dan infeksi. Jika lupus kambuh akan timbul
kemerahan pada wajah atau kulit lainnya dan kemudian terjadi pula gangguan pada
alat tubuh-alat tubuh lainnya. Terkadang lupus dicetuskan oleh kehamilan dna
persalinan. Oleh karena itu penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika
tidak dapat menghindari paparan sinar matahari, terkena infeksi (misalnya:
batuk pilek yang tidka sembuh-sembuh), sewaktu hamil dan akan menjalani
persalinan.
Bagaimana mengobati lupus?
Pengobatan lupus tergantung dari berat-ringannya dan alat
tubuh mana yang terkena. Untuk itu diperlukan pemeriksaan medis secara berkala.
Jika terdapat gejala ringan dapat diberikan obat anti inflamasi non steroid
(OAINS) dan anti malaria (seperti Chloroquine). Jika terdapat gejala yang berat
dab beresiko mengancam jiwa, maka diberikan Steroid (seperti Prednison,
Metilprednisolon) dan obat imunosupresif (seperti azathioprine,
cyclophosphamide, mycophenolate mofetil dan cyclosporine).
Obat-obat tersebut memang berguna untuk mengobati lupus,
tetapi mempunyai beberapa efek samping. Efek samping yang ditimbulkan beragam
dari ringan sampai berat dan terkadang baru dirasakan setelah jangka waktu
lama.
Efek samping
yang sering dirasakan adalah:
- Nyeri ulu hati
- Mual dan kadang disertai muntah
- Tekanan darah tinggi
- Berat badan meningkat
- Muka menjadi bulat
- Osteoporosis
- Rambut rontok
- Meningkatnya resiko infeksi (misalnya: tuberkulosis)
Setelah perbaikan, maka dosis dan jenis oabat akan dikurangi secara bertahap.
- Nyeri ulu hati
- Mual dan kadang disertai muntah
- Tekanan darah tinggi
- Berat badan meningkat
- Muka menjadi bulat
- Osteoporosis
- Rambut rontok
- Meningkatnya resiko infeksi (misalnya: tuberkulosis)
Setelah perbaikan, maka dosis dan jenis oabat akan dikurangi secara bertahap.
Apa hubungan
kehamilan dengan lupus?
Lupus sendiri tidka
mengganggu kesuburan wanita penderitanya, namun jika salah satu obatnya
mengandung siklofosfamid, maka dapat terjadi resiko infertilitas. Dibanding
dengan wanita pada umumnya, penderita lupus mempunyai resiko sedikit lebih
tinggi untuk terjadinya keguguran dan kematian janin dalam kandungan. Namun
demikian, sebagian besar penderita dapat mempunyai anak dengan aman.
Perencanaan kehamilan perlu diatur. Kehamilan diatur pada saat aktivitas lupus
yang paling rendah. Kehamilan pada lupus dapat dijalani dengan aman dan tidka
perlu digugurkan kecuali jika lupusnya berat dan mengenai sistem darah, ginjal
atau susunan syaraf pusat. Pada saat hamil terdapat obat-obat lupus yang perlu
dihindari seperti: cyclophosphamide, cyclosporine dan mofetil mycophenolate.
Memang ada risiko terjaid peningkatan aktivitas penyakit lupus pada awal
kehamilan dan saat persalinan tetapi pada umumnya dapat dikontrol dengan
obat-obatan yang aman terhadap janin dalam kandungan. Oleh karena itu penting
untuk memeriksakan diri secara berkala pada dokter kandungan dan ‘dokter
lupus’.
Bagaimana
hidup dengan Lupus?
Meskipun pengobatan lupus sudah mengalami kemajuan yang
pesat sejak tahun 1995, namun sebagai penyakit kronis lupus dapat menimbulkan
keterbatasan aktivitas atau kemampuan hidup mandiri. Penyakit lupus bersifat
dinamis, dapat terkontrol namun sewaktu-waktu dapat menajdi berat.
Gejala-gejala yang dialami bisa dalam bentuk ringan seperti pegal-pegal, lemas
dan mengganggu aktivitas serta menurunkan kualitas hidup.Jika hal tersebut
terjadi, maka jalan yang terbaik adalah menjalani ikhtiar pengobatan secara
teratur, berkonsultasi dengan dokter secara aktif, dan berupaya terus mengenal
dan memahami serta menjadikan lupus sebagai sahabat.
Penderita lupus dapat mengalami gangguan mental emosional
seperti kecemasan, menjadi sensitif dan cepat tersinggung, depresi dan berputus
asa. Untuk mengatasinya diperlukan eratnya kerjasama dokter-pasien yang baik
dan dukungan dari keluarga dan teman dekat serta institusi tempatnya bekerja
atau sekolah.
Tetaplah melakukan aktivitas, dan melakukan olah raga
teratur yang disesuaikan dengan kondisi serta mengurangi terkena paparan terik
matahari. Hal ini bisa disiasati dengan mengatur waktu olah raga, baju tangan
panjang dan menggunakan topi atau tabir surya. Olah raga penting dilakukan
untuk mencegah komplikasi penyakit kardiovaskuler dan osteoporosis yang
diakibatkan oleh lupus dan terapi steroid.
Perlu diketahui bahwa sebagian penyandang lupus dapat hidup
normal tanpa obat dengan menghindari faktor pencetus dan mengatur pola hidup
sehat. Sebagian lagi dapat beraktivitas normal, namun dengan dipayungi
obat-obatan untuk mengontrol aktivitas sistem imunnya. Sebagian kecil memang
harus membatasi aktivitasnya sambil terus menjalani pengobatan, karena terdapat
gangguan pada berbagai organ tubuh yang vital.
Kapan
berkonsulatsi dengan dokter?
Selain
berkonsultasi secara teratur dengan dokter, perlu diperhatikan gejala-gejala
yang perlu segera dikonsultasikan, yaitu:
- Demam tinggi
- Sakit kepala hebat
- Terdapat darah pada urin
- Nyeri dada
- Sesak nafas
- Bengkak pada tungkai
- Kelemahan pada anggota gerak
- Nyeri perut yang hebat
- Nyeri sendi yang tidak biasa
- Gangguan penglihatan
- Keguguran yang berulang.
- Demam tinggi
- Sakit kepala hebat
- Terdapat darah pada urin
- Nyeri dada
- Sesak nafas
- Bengkak pada tungkai
- Kelemahan pada anggota gerak
- Nyeri perut yang hebat
- Nyeri sendi yang tidak biasa
- Gangguan penglihatan
- Keguguran yang berulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar